Perihalmu, Rinjani. (89)
Walau masih melekat, tetap saja sakit. Tak mengapa, hatiku kuat. Bukankah yang membuat hati itu unik karena hati itu dapat patah berkali-kali, bukan?
Perihal rasa terhadap satu insan manusia yang sering kusebut sebagai 'Rinjani'.