Perihalmu, Rinjani. (81)
Sekali lagi, aku teramat lelah dalam mencintaimu. Diriku habis dikikis kekecewaan yang kau layangkan bertubi-tubi. Sekali lagi, aku beristirahat sejenak dalam melambungkan angan tinggi terhadapmu. Sudah terlalu banyak titik kecewa yang kau ukir pada diriku. Dan tiba pada kesimpulannya, aku lelah, aku berhenti sejenak dalam mengharapkan mu, entah itu benar-benar sejenak, atau hanya sekedar sejenak, lalu selamanya.
Komentar
Posting Komentar