Perihalmu, Rinjani. (30)
Rinjani, Aku senang, ternyata dirimu bisa dengan perlahan memasuki duniaku. Dan kamu Rinjani, sudah terlalu rapat memenjarakan hatiku pada duniamu. Dengan begitu, aku juga harus menyandera hatimu lalu memenjarakannya dalam duniaku. Kamu tahu mengapa aku begitu, Rinjani? Aku begitu untuk membuktikan, bahwa kedua hati kita tak patut untuk saling dikurung rapat-rapat, melainkan agar hati kita dapat dibebaskan lalu menyatu dalam duniamu dan duniaku yang akan menjadi "Dunia Kita"
.
.
.
~selamat pagi, Rinjani.
Komentar
Posting Komentar