Perihalmu, Rinjani. (17)

-
Tak butuh jutaan detik untuk diriku mencintaimu. Tapi aku butuh bertahun-tahun untuk bisa mendapatkanmu, atau tidak akan pernah, Rinjani. Kini, kau berhasil menarik hatiku untuk lekat dalam dirimu. Tapi, apa kau juga membiarkan hatimu untuk lekat dalam diriku? Keadaan menciptakan jarak diantara kita. Dan rinduku kini kian hari kian membangkang. Yang jelas, suatu hari nanti takdir Tuhan berkata bahwa aku akan memilikimu atau melupakanmu. Yang terpenting, namamu sering melintas dalam do'aku. 

.
19.4

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

//

-
Sejujurnya dalam diri, aku tak bisa menjadi diri sendiri jika terus menerus begini. Menyembunyikan diri dan mengganti penyamarannya dengan seorang yang tak banyak kata untuk berucap dan terlalu banyak pikir untuk sekedar memikir, bukan mengeksekusi. Bukan salah siapa-siapa, melainkan diri ku yang lain yang nyatanya enggan untuk mengikhlaskan yang sudah berlalu. .
Baca selengkapnya

//

-
Aku tahu aku harus bersabar perihal menunggu dewasa menurut tuntutan umur. Dan aku juga harus bersabar menahan diri untuk tetap disini sebelum dewasa menjumpa lalu bertualang untuk menemukan keartian dalam diri. .
Baca selengkapnya